Para pengguna komputer tanpa sadar mematuhi peraturan untuk melakukan eject ketika flashdisk akan dicabut. Mereka mempercayai bahwa tidak melakukan eject flashdisk akan memperpendek umurnya. Apakah ini hanya mitos belaka atau ini memang benar?
Buat kamu yang sudah mencari jawaban atas kebenaran ini, kali ini WinPoin akan membahasnya. Menggali informasi kenapa ketika flashdisk dicabut harus di-eject terlebih dahulu? Apakah benar mencabut flashdisk tanpa di-eject akan memperpendek umurnya? Mari kita cari tahu bersama-sama.
Metode Drive Untuk Terhubung Dengan Komputer
Ada tiga metode agar drive bisa terhubung dengan komputer kamu, ini adalah hal pertama yang harus kamu ketahui agar mengerti kenapa perlu melakukan eject Flashdisk sebelum mencabutnya dari komputer.
- USB Mass Storage
Ini adalah metode yang biasanya digunakan flashdisk untuk terhubung ke komputer, memungkinkan sistem untuk melihatnya sebagai drive. Pada Windows kamu akan melihatnya sebagai drive baru di File Explorer, sedangkan pada Mac dan Linux akan tampil di Desktop. Dari sini flashdisk berfungsi seperti drive sebenarnya sehingga kamu bisa menyimpan data atau bahkan menjalankan software seperti software portable. - Picture Transfer Protocol (PTP)
Dari namanya, metode ini digunakan oleh kamera digital untuk mengirim gambar ke komputer. Didukung oleh Windows, Mac dan Linux, dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk membantu pengiriman gambar ke komputer. Metode seperti ini juga tidak memerlukan eject pada devicenya. - Media Transfer Protocol (MTP)
Metode ini tersedia secara built-in di Windows, sedangkan pada Mac dan Linux kamu membutuhkan software tambahan. Ini adalah perkembangan dari PTP. Kamu akan sering menemukan metode ini pada perangkat Android yang dihubungkan ke komputer. Dengan MTP kamu bisa mengirim file berupa media secara otomatis, tapi sistem akan melihat itu sebagai drive portable yang tidak perlu di-eject.
Smartphone, Tablet dan device media lainnya terhubung ke komputer menggunakan metode MTP atau PTP. Maka dari itu smartphone terbaru bisa kamu hubungkan ke komputer dan mencabutnya langsung dari kabel USB tanpa perlu di-eject dan itu tidak akan merusak storage.
Quick Removal vs. Better Performance
Mac dan Linux menggunakan write cache pada semua drive, dan memungkinkan kamu untuk melakukan eject pada semua drive dari file manager. Windows yang sangat aneh. Ia menonaktifkan fitur write cache dari semua drive removable, ini mungkin karena mereka takut kalau orang melepas drive tanpa melakukan eject (meskipun kamu bisa melakukan eject dengan mengklik kiri dan pilih Eject). Dengan demikian, mematikan fitur ini saat melepas drive akan mengurangi kesempatan corruptnya data. Ini juga mengaktifkan cache pada drive non-removable, meskipun kadang-kadang drive external bukan termasuk removable, inilah mengapa mereka tidak memiliki menu eject. Yang akhirnya menciptakan peraturan, kalau kamu harus melakukan eject ketika melepaskan drive, karena Windows tidak bisa melihat drive sebagai removable, dan mengaktifkan write cache untuk itu, yang akhirnya meningkatkan kesempatan data corrupt.
Tapi kamu bisa mengatur write cache untuk setiap drive dari Device Manager. Klik dua kali pada Disk Drive dan klik kanan pada drive yang ingin kamu atur dan pilih Properties. Kemudian buka tab Policies, kemudian pilih Quick Removal untuk mematikan cache atau Better Performance untuk mengaktifkan cache.
Pada menu Quic Removal, kamu akan melihat bahwa Windows mengatakan kalau kamu bisa memutuskan koneksi device USB secara aman tanpa menggunakan icon notifikasi Safely Remove Hardware. Apakah ini berarti device USB kamu bisa bebas keluar masuk tanpa Safely Remove? Jangan terlalu yakin.
Kenapa Perlu Melakukan Eject pada Flashdisk dari Komputer Kamu?
Karena Flashdisk dianggap seperti drive asli yang memungkinkan kamu menyimpan data dan membuka software. Ini berarti Flashdisk bisa melakukan proses read/write data ke komputer kamu. Jika sistem sedang melakukan write di Flashdisk dan tiba-tiba kamu melepasnya, maka data yang ditulis bisa corrupt atau rusak. Bahkan jika flashdisk tidak melakukan read/write, kamu masih bisa merusak data di dalamnya.
Sebagian besar, sistem operasi menggunakan metode yang disebut dengan write caching untuk memaksimalkan kinerja komputer. Ketika kamu menulis file ke drive lain seperti flashdisk, OS menunggu proses yang belum terselesaikan untuk melakukan tindakan selanjutnya, dan ketika selesai maka ia akan melakukan semua tindakan yang diperlukan. Kalau kamu melakukan eject, OS akan melakukan membersihkan cache, proses dimana semua tindakan yang belum terselesaikan telah dilakukan sehingga kamu bisa mencabut flashdisk dengan aman tanpa adanya data corrupt.
Bagaimana Ketika Mencabut Hardisk External??
Kita telah berbicara tentang Flashdisk sejauh ini, bagaimana dengan hardisk external yang memiliki metode sama dengan flashdisk? Jawabannya adalah kamu harus melakukan eject sebelum mencabutnya dari komputer.
Kebanyakan hardisk external terhubung dengan koneksi USB. Mencabutnya dari komputer otomatis mematikan power yang menyebabkan crash. Ketika disk berputar untuk melakukan read/write data dan tiba-tiba berhenti, maka akan ada gesekan yang merusak disk yang menyebabkan hardisk rusak.
Mac dan Linux selalu melakukan eject pada hardisk mereka, sedangkan Windows tidak melakukan itu kecuali untuk pengaturan yang sudah kamu ubah. Tapi yang pasti, kamu harus melakukan eject pada drive yang terhubung dengan USB untuk memastikan tidak adanya data yang corrupt atau untuk kasus yang lebih buruk drive kamu bisa rusak.
Emoticon Emoticon